DESA
Sukabumi Terkini
Pemdes Cibentang Undang 30 Warga, Gelar Sosialisasi Budi Daya Magot Gandeng KNPI
Reporter : Aep S/Red | Editor : D2
SUKABUMI MATANUSA -
Untuk mengurangi limbah sampah organik serta meningkatkan tarap hidup serta usaha masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes) Cibentang, Kecamatan Gunung guruh, selenggarakan Pelatihan budi daya magot BLACK SOLDIEAR FLAY (BSF), bertempat di aula kantor Desa Cibentang kecamatan Gunung Guruh. Rabu (17/11/21).
Magot BSF sendiri adalah larva dari jenis lalat hitam yang terlihat seperti tawon, dengan kegunaan manfaat selain bisa di konsumsi untuk hewan peliharaan, juga bisa di produksi dan di perjualbelikan untuk tambahan makan unggas, seperti ikan, kosmetik serta bahan bahan lain nya, tak pelak dalam segi keuntungan sangatlah menjanjikan bagi para pembudi daya magot BSF.
Dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan kelompok Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Tingkat kecamatan Gunung Guruh, Pemerintah Desa Cibentang undang 30 warga nya, untuk mengikuti sosialisasi budi daya magot BSF.
kepada matanusa.net, Kades Cibentang Firman Hilmansyah mengatakan, kegiatan ini namanya pelatihan ulat magot, jadi Ia berharap untuk pelatihan ini masyarakat bisa berbudidaya ulat magot, dengan harapan nanti bermanfaat, pasalnya Budi daya Magot bisa menambah penghasilan tambahan.
" Alhamdulillah, dirinya melihat antusias masyarakat sangat bagus, karena mereka sangat membutuhkan jawaban dari situasi pandemi saat ini, dengan menghasilkan terobosan baru dan menjawab kendala kendala yang ada di masyarakat khususnya di sektor ekonomi", Ucap Kades.
Dibenarkan Kades, memang pada hari ini terkait pelatihan, mungkin setelah pelatihan nantinya akan di bekali dengan berupa alat atau bibit magot nya, semua kita berikan ke peserta, agar mereka bisa langsung melakukan budi daya, yang penting mereka mencoba dulu, berhasil atau tidak, yang penting mencoba dahulu,
Kepala Desa Cibentang Sukabumi. |
Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat dan menjadi wujud nyata terutama dalam upaya peningkatan tarap hidup masyarakat dalam sektor ekonomi di saat kondisi pandemi, pungkasnya.
Di tempat yang sama Pemateri Solihin bahri di sela sela kegiatan berlangsung mengatakan, Budi daya magot BSF diketahui bisa menekan 70% dari cose pakan Hewan peliharan dari mulai unggas juga pakan ikan, untuk magot BSF sendiri bisa di bilang yang pertama kaya akan protein, pasalnya magot sama seperti tepung ikan karena 40-50 persen.
Selain itu magot sendiri juga bisa mengolah sampah, karena sampah sampai saat ini menjadi pokok dari permasalahan pemerintah ataupun masyarakat, untuk itu dengan adanya magot BSF bisa mengurangi volume sampah terutama sampah organik, terlebih sampah organik itu kalau di urai oleh magot ada dua keuntungan, pertama magot bisa menjadi pakan ternak, dan sampah yg di urai oleh magot jadi sampah organik, ucapnya.
Lanjutnya, Jadi tidak perlu melakukan pengonmposan dengan di kasih ke magot jadi organik menjadi potensi. Alhasil di sini masyarakat cukup luas, jadi banyak tempat pengolahan sampah yang mana masih belum teratur, maka dengan itu sangat potensi, bilamana jumlah penduduk di desa banyak, dan dengan adanya magot bisa mengurangi sampah sampah di desa ini.
Lebih jauh, Untuk segi prospek pemasaran sendiri, magot itu sendiri di kala pemasaran dengan masyarakat, bisa berternak maupun ternak ikan atau unggas tadi, bisa mengurangi Khos. Sedangkan untuk segi pemesanan sendiri, mengingat Sukabumi sangat luas, dan Sukabumi belum ada industri yang masuk, sedangkan untuk daerah Bogor, Tangerang itu sendiri sudah berjalan.
Masih dikatakannya, untuk wilayah Bogor sendiri, sudah bisa melakukan expor ke luar negeri seperti negara Inggris. Sedangkan untuk daerah Tangerang hampir sama, jadi potensi itu dari segi pasar sangat luas. Selain itu untuk wilayah Bekasi saja kurang lebih membutuhkan magot hampir 50 ton per 1 Minggunya, tak ayal di daerah kita sendiri, magot yang harus keluar hampir berkisar 10 ton, kendati itu baru ke kandang lele, belum ke yang lainnya.
Dari segi harga, per kilo magot kering srkitar satu kilonya Rp 100 ribu, ada juga Rp.60 ribu bahkan sampai Rp.40 ribu, sedangkan untuk magot hidup di kisaran Rp.7000 sampai Rp.10 000, Rupiah, Jelas Solihin.
Hal Serupa, Ketua PK KNPI Kecamatan Gunung Guruh Sayyid Agil menambahkan, Hari ini benar kami dari KNPI kecamatan Gunung ikut mendampingi untuk mensinergikan program Dengan Pemdes Cibentang, di antaranya Rencana Budi daya magot BSF ini.
Sinergitas dengan Desa Desa Cibentang, Gunung Guruh Sukabumi, kali ini bagaimana untuk melakukan pola pemberdayaan masyarakat. seperti budi daya magot yang kita gelar hari ini, konteksnya ini untuk mengurangi dalam hal kebersihan seperti halnya sampah. Berbicara sampah, di sekitar saja dulu namun hanya kita tidak berpikir lebih jauh, sederhana akan tetapi, dapat bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu saya berharap semoga ini ada wujud nyata dalam peningkatan ekonomi masyarakat yanh mana kondisi saat ini sedang dalam masa pandemi seperti, Tukasnya.
Untuk diektahui, hadir dalam kegiatan sosialisasi, perwakilan Kecamatan Gunung Guruh, dengan menghadirkan pemateri yaitu Solihin bahri dari Inkubi Farm Desa Seseupan, Ketua PK KNPI kecamatan Gunung Guruh Sayyid Agil, dan jajaran pemdes Cibentang yang di pimpin kades Firman Hilmasyah beserta jajaran.
Adapun kegiatan sosilisasi Budi Daya Magot didanai oleh Anggaran Dana Desa tahap lll tahun 2021.
Kategori
DESA
Posting Komentar
hello pembaca matanusa