Semua Bentuk Tatanan Diluar Kesepakatan ,Maka Bisa Menjadi Sebuah Pelanggaran
![]() |
Mr.Ton/Sutarno (Pembina LCT-I) |
Lentera Negeri.
Oleh Mr.tons/Sutarno (Pembina Laskar cahaya Timur Indonesia),Cikarang 11 Oktober 2020.
Secara filosofis tatanan kehidupan bagi umat yg bernyawa dan khususnya bagi Umat manusia,maka perlu ditunjang oleh berbagai bentuk kesepakatan..walaupun kitab dan agama serta hadisnya sudah diturunkan.
Anak negeri tidak ingin mengulas panjang lebar tentang sejarahnya,namun akan tetapi ingin menyatakan bahwa segala yang terkait dengan bahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta kerja sebagaimana yang disampaikan oleh banyak pihak, baik dari intinya yaitu,Pihak Pemerintah..Pihak Pengusaha dan Pihak Pekerja,sebenarnya sudah tidak ada masalah.dan pihak-pihak tersebut dapat menerima rancangan untuk di undangkan demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia yang kini dalam kondisi terpuruk ini.
Adapun masih ada yang berpendapat lain,walaupun sudah di undangkan oleh pihak DPR,tetapi pihak DEPNAKER dan DPR masih memberi ruang untuk berdialog secara langsung dalam forum khusus agar bisa saling menyatukan pendapat secara substansial demi terjaganya situasi kondusif tanpa gaduh.
Baca Juga : DPT Pilkada Tingkat Kabupaten Tahun 2020.
Tetapi rupanya peluang itu tidak dimanfaatkan sesuai yang dimaksud,bahkan sebagian dari mereka lebih memilih ruang demo yang diawali dengan narasi hasil undang-undang yang tidak sesuai aslinya atau hoax,di duga yang sengaja dibuat untuk memancing emosi mahasiswa,pelajar, dan masyarakat yang awam dan mudah terprovokasi.
Untuk itu,perilaku pendemo yang baik dari pihak buruh akhirnya ditunggangi oleh yang non buruh melakukan tindakan demo,ternyata diduga melenceng dari kesepakatan yang sudah terbangun oleh perwakilan inti dan para tokoh serta Ulama.
Jadi bisa disimpulkan bahwa,kebodohan itu terjadi bukan hanya karena kurangnya minat baca secara teliti,akan tetapi juga memang sengaja dibangun oleh pihak tertentu untuk menjadi monster pengawal nafsu politik disinformasi menuju distrust penghancur negeri.
Sadarilah bahwa sepanjang pemerintahan yang pernah terjadi di negeri ini menurut anak negeri,baru seorang Jokowi lah yang sangat berusaha keras untuk memberikan tempat bagi rakyat ditempat yg terbaik,karena Jokowi adalah figur pemimpin yang komitmen terhadap pesan konstitusi negeri yang syah oleh karenanya korupsi harus dihilangkan.
Tetapi kenapa hal ini menjadi gaduh ? jawabannya adalah kegaduhan itu timbul karena masih banyak pihak yang ikut melindungi zona nyaman para koruptor yang sedang tersasar oleh jejaring Jokowi melalui proses perampingan undang-udnang seperti Omnibus Law,termasuk sebagian dari Federasi Serikat Buruhnya.
Cobalah untuk tetap menjadi umat yang pandai bersyukur terhadap nikmatnya ,dan jangan berusaha untuk menjadi umat yang kufur terhadap Nikmat Allah SWT ,aamiin.
Anak negeri cinta Negara Kesatuan Repubik Indonnesia (NKRI)
![]() |
REDAKSIONAl |
Posting Komentar
hello pembaca matanusa